Nyoman, Pemenang Bulan Bahasa Bersama KKPK
Bangsa Indonesia terdiri atas beragam suku, budaya, dan bahasa. Setiap daerah memiliki kebiasaan dan bahasanya sendiri. Hingga saat ini, lebih dari 700 bahasa daerah masih aktif dituturkan. Bagaimana cara mempersatukan sebuah bangsa yang berkomunikasi dengan bahasa berbeda?
Pada bulan Oktober, tepatnya tanggal 28 Oktober 1928, terjadi sebuah peristiwa besar dalam sejarah bangsa Indonesia. Pada masa kelam penjajahan saat itu, para pemuda mengukuhkan tekad untuk bersatu dan meraih kemerdekaan tahun 1945. Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) menggagas Kongres Pemuda Kedua di Jakarta, yang dihadiri oleh seluruh perwakilan pemuda dari setiap daerah di tanah air. Kongres Kedua ditutup dengan membacakan hasil kongres yang disebut Sumpah Pemuda, berikut isinya:
“Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”
Setelah peristiwa ini, seluruh bangsa Indonesia bersepakat untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa utama untuk menyatukan bangsa.
Salah satu isi Sumpah Pemuda ialah menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Poin terakhir inilah yang menjadi alasan bulan Oktober diperingati sebagai Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia. Peringatan Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia ditujukan untuk mengingat dan melestarikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
Dengan semangat yang sama, KKPK mengusung kegiatan bertajuk “Bulan Bahasa Bersama KKPK” yang berlangsung sepanjang bulan Oktober. Selain mengajak anak untuk lebih mencintai bahasa Indonesia, kegiatan ini bertujuan untuk melatih kemampuan literasi anak lewat berbagai kompetisi literasi, di antaranya: lomba membaca puisi, lomba membaca cerita KKPK, dan lomba menggambar komik. Hasil kompetisi akan dinilai oleh tiga juri pegiat literasi yang mumpuni di bidangnya: Jein Setiyanto Hendry (penulis buku Kita dan Kata, Juri Lomba Membaca Puisi), Bunda Dewi Kampung Dongeng (pendongeng, Juri Lomba Membaca Cerita KKPK), dan Ayah Pidi Baiq (penulis seri best-selling Dilan, Juri Lomba Menggambar Komik).
Tentunya, KKPK juga menghadirkan berbagai hadiah menarik bagi Sahabat KKPK yang mendaftar, yaitu:
- Tabungan Pendidikan untuk Juara 1, 2, dan 3 dalam semua kategori lomba;
- Paket buku KKPK dan perlengkapan sekolah untuk Juara Favorit Juri dalam semua kategori lomba;
- Merchandise dan voucer belanja untuk Juara Favorit Tim KKPK dalam semua kategori lomba.
Pendaftaran masih dibuka hingga 15 Oktober 2022, loh. Mari merayakan Bulan Bahasa dengan semangat literasi yang membara, dan segera daftarkan dirimu!