Saking populernya perayaan Halloween setiap tanggal 31 Oktober, hari Halloween menjadi hari libur kedua setelah hari Natal di Amerika, loh! Saat ini, perayaan hari Halloween tak hanya dimeriahkan oleh negara-negara di Amerika dan Eropa saja, tetapi juga hampir di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Siapa yang tak familier dengan hiasan labu-labu besar berbentuk sosok menyeramkan, penyihir berbaju hitam lengkap dengan topi segitiga dan tongkatnya, serta hiasan seram lainnya? Hiasan yang merupakan ciri khas perayaan Halloween ini sudah mulai dipasang saat menjelang akhir bulan Oktober di pinggir jalan-jalan utama, pusat perbelanjaan, hingga fasilitas umum kota.
Nah, kira-kira bagaimana, ya, sejarah hari Halloween yang sudah mendunia ini? Yuk, kita cari tahu!
DARI MANA ASAL HALLOWEEN?
Dilansir dari history.com, Jumat (21/10/22), perayaan Halloween yang sudah menjadi tradisi ini ternyata berasal dari bangsa Celtic kuno Samhain yang hidup 2.000 tahun lalu. Pada malam 31 Oktober, tradisi itu merupakan perayaan malam tahun baru bangsa Celtic, karena tanggal 1 November adalah tahun baru mereka. Di antara tanggal itu mereka percaya bahwa arwah orang yang sudah mati kembali ke bumi. Saat itu, bangsa Celtic menyalakan api unggun dan mengenakan kostum untuk mengusir hantu padaperayaan tersebut.
Seiring berjalannya waktu, Celtic ditaklukkan oleh bangsa Romawi. Tradisi kuno Samhain ini pun meleburdengan tradisi bangsa Romawi untuk memperingati arwah-arwah leluhur mereka sekaligus sebagai penghormatan kepada dewi panen orang Romawi.
SEMPAT JADI TRADISI YANG MEREPOTKAN
Bagaimana perayaan Halloween tiba di Amerika dan menjadi sepopuler saat ini? Ternyata tradisi ini dibawa oleh imigran-imigran Celtic di Amerika dan Kanada pada abad ke-19. Tradisi yang awalnya adalah sebuah ritual di tempat asalnya kala itu lama kelamaan menjadi tradisi simbolik saja. Tepatnya, pada awal tahun 1920, perayaan Halloween identik dengan kerusuhan dan guyonan yang kasar. Oleh karena itu, banyak polisi dan petugas keamanan dikerahkan demi menjaga situasi malam itu.
Malam Halloween menjadi sangat merepotkan, hingga akhirnya pada tahun 1950 tercetuslah konsep trick or treat demi menyisipkan sisi kekanakan pada perayaan malam Halloween. Ternyata, cara ini sukses mengubah perayaan Halloween yang kisruh dan semrawut menjadi perayaan seru yang kita ketahui sekarang! Anak-anak kecil akan mengenakan kostum yang menarik lalu mendatangi rumah-rumah sembari berkata “Trick or treat!” untuk meminta permen, biskuit, atau makanan ringan lainnya. Jika tidak, pilihan trick pun akan dipersembahkan kepada pemilik rumah, berupa tindakan jail atau intrik lainnya.
HALLOWEEN MENJADI DAYA TARIK ANAK-ANAK
Wah, ternyata sejarah Halloween melalui masa-masa ritual yang sakral, masa kelam yang merepotkan, hingga akhirnya masa mengasyikkan yang ditunggu-tunggu oleh anak-anak, ya! Oleh karenanya, tema Halloween ini pun sudah menjadi konten yang digandrungi oleh anak-anak baik usia dini hingga remaja. Kostum yang dikenakan pun tak hanya kostum yang menyeramkan, tetapi juga kostum-kostum aneh dan unik lainnya; tak melulu kostum penyihir atau hantu, melainkan kostum superhero, makanan, dan lain-lain.
Tak hanya itu, film-film animasi bertema Halloween pun sudah banyak yang dapat dinikmati oleh anak-anak seperti Hocus Pocus, Corpse Bride, dan Coraline. Tak terbatas pada film animasi, sudah banyak karya sastra lainnya seperti novel serial karangan R.L. Stine berjudul Goosebumps yang sangat terkenal. Cerita-cerita ini memiliki pembaca usia anak-anak hingga remaja.
KOMIK HALLOWEEN KECIL-KECIL PUNYA KARYA
Dengan mengangkat tema yang sama, Kecil-Kecil Punya Karya juga menerbitkan komik bertema Halloween yang berjudul The Halloween Cafe, loh! Komik yang memiliki lima cerita pendek ini dibuka dengan cerita utama, yaitu kisah anak-anak di kota Lastcliff yang sedang merayakan hari Halloween di Kafe Halloween. Ada pula kisah seram Anissa dan teman-temannya saat kamping. Lalu, cerita selanjutnya adalah keseruan Atha, dkk. menyelidiki rumah kosong. Ada juga cerita tentang seorang anak bernama Lily yang mendapatkan hadiah dari tiga orang yang tak dikenal. Terakhir, cerita rahasia Arabelle yang mengejutkan ibu dan kakaknya.
Wah, menarik, ya! Selain itu, seluruh cerita seru ini ditulis oleh anak-anak juga, loh, dengan ilustrasi dan visual komik yang tak kalah keren dan sesuai dengan tema Halloween. Yuk, intip keseruan kisah mereka di Komik The Halloween Cafe dari KKPK!
Oh, ya, selain Komik The Halloween Cafe, KKPK juga menerbitkan Komik Para Pemburu Hantu yang tak kalah serunya. Sahabat KKPK akan diajak berpetualang bersama Arin dan teman-temannya dalam pencarian hantu! Wah, seperti apa ceritanya, ya?