Cyra bangun dari tidurnya dan mencium aroma vanila. Ibu pasti sedang membuat kue.
Benar saja, di dapur, sudah tersedia cupcake tiga rasa, karamel, vanila, dan bubble gum.
Cyra tak sabar untuk membawanya ke taman dan membagi cupcake buatan Ibu kepada Meisha,
sahabatnya.
Ketika sedang asyik menghabiskan cupcake, Cyra melihat seorang anak berbaju lusuh
tengah memperhatikan dirinya dan Meisha. Ternyata, anak itu belum makan sejak pagi.
Wah, Cyra merasa bersalah karena tidak bisa berbagi.
“Bagaimana kalau kita membuat cupcake sendiri?” usul Cyra.
Duh! Tapi, mereka, kan, tidak bisa membuat cupcake. Apa yang akan Cyra dan Meisha
lakukan, ya? Apakah ibu Cyra bersedia membantu? Cari jawabannya di buku ini!