“Selalu begini! Selalu!” seru Alesha geram sambil mengepalkan tangan. Alesha Kirana
bercita-cita menjadi penulis. Sejak belajar menulis sebuah cerita, Alesha rajin mengirim
naskahnya ke banyak penerbit. Belum satu pun karyanya terpajang di toko buku, apalagi best-
seller. Sekali, dua kali, Alesha masih riang menerima kabarnya. Tapi, ini sudah kesepuluh
kalinya kumpulan cerpennya kembali ditolak! “Bagaimana kalau kamu coba enggak mengirim
naskah dulu?” saran Hawa, sahabatnya. “Bundaku bilang, naskah ini pasti best seller.” kata
Alesha percaya diri. “Pasti orangtuamu bilang begitu. Padahal, belum tentu naskahmu itu
masuk kualifikasi penerbit.” Hawa menggerutu. Alesha tercekat berdiri, tidak percaya Hawa
bisa berkata seperti itu. Aduh, rumitnya. Apakah Alesha mampu meraih cita-citanya menjadi
penulis? Bagaimana dengan persahabatannya dengan Hawa?