Halaman 1
Di sebuah desa yang damai, hiduplah seorang anak bernama Dani. Dani adalah anak yang sangat ingin tahu. Dia suka membaca buku-buku sains. Sering sekali, Dani menjelajahi hutan di belakang rumahnya. Dia selalu mencari hal-hal baru untuk dipelajari.
Suatu sore, saat Dani berjalan santai, ia menemukan sebuah gua tersembunyi. Gua itu tampak biasa saja dari luar. Namun, ada cahaya aneh memancar dari dalamnya. Dani yang pemberani memutuskan untuk masuk. Dia sangat penasaran.
“Ini pasti penemuan besar!” gumamnya.
Halaman 2
Di dalam gua, Dani melihat sesuatu yang menakjubkan. Ada sebuah jam besar terbuat dari kristal. Jam itu tidak punya jarum. Tapi, angka-angka di permukaannya berputar cepat. Dani mendekat dengan hati-hati.
“Ini jam apa ya?” Dia merasakan getaran aneh di udara.
Tiba-tiba, jam kristal itu bersinar lebih terang. Dani terkejut saat cahaya itu menyelimuti dirinya.
“Apa yang terjadi?!” bisik Dani. Dia merasa tubuhnya melayang. Semua di sekitarnya menjadi kabur. Dani memejamkan mata erat-erat, dia sedikit takut.
“Oh, aku harus bagaimana ini?!!!” teriaknya panik.
Halaman 3
Ketika Dani membuka matanya, dia tidak lagi di gua. Dia berada di sebuah taman yang indah. Pohon-pohon di sana sangat tinggi. Bunganya berwarna-warni dan sangat harum. Yang lebih aneh, ada dinosaurus kecil berkeliaran, seperti yang ada di buku-buku sainsnya. Dani menggosok matanya, tidak percaya.
“Tidak mungkin! Ini kan zaman purba!” gumamnya.
Dia melihat ke sekeliling lagi. Dinosaurus itu benar-benar nyata. Mereka sedang memakan daun-daun di pohon. Dani sangat kagum dan penasaran.
“Aku pasti bermimpi,” katanya pada diri sendiri.
Halaman 4
Kemudian, Dani melihat seorang peri kecil. Peri itu memiliki sayap berkilauan. Dia terbang menghampiri Dani dengan cepat.
“Selamat datang di Zaman Purba, anak baik,” kata peri itu. Suaranya terdengar lembut dan merdu.
“Zaman Purba? Sungguh?” tanya Dani takjub. “Bagaimana aku bisa sampai di sini?”
Peri itu tersenyum dan menjelaskan. “Jam kristal tadi adalah penjaga waktu. Kau terlempar ke masa lalu.”
Dani mengerti sekarang.
“Jadi, aku melakukan perjalanan waktu? Luar biasa!” seru Dani.
Peri itu mengangguk. “Tepat sekali,” jawabnya.
Halaman 5
Peri itu bernama Lima. Lima menjelaskan tentang pentingnya waktu.
“Setiap detik itu berharga,” katanya. “Masa lalu, masa kini, dan masa depan saling terhubung.” Ia menunjukkan gambaran menakjubkan di udara.
Dani melihat sungai waktu mengalir jernih. Sungai itu tampak menghubungkan kejadian-kejadian penting, dari tetesan air hujan pertama hingga ledakan gunung berapi.
“Jika satu bagian waktu berubah, seluruh alirannya bisa terganggu,” jelas Lima dengan nada serius. “Itu bisa mengubah masa depan kita semua.”
Dani mendengarkan dengan saksama.
“Jadi, kita harus menjaga waktu?” tanyanya.
“Ya, seperti menjaga aliran sungai agar tetap murni,” jawab Lima. Lima juga menunjukkan Dani berbagai jenis binatang purba. “Itu Triceratops yang pemalu,” katanya menunjuk seekor binatang purba bertanduk.
“Dan yang besar itu Brontosaurus!” seru Dani gembira.
Lima tersenyum melihat antusiasme Dani.
Halaman 6
Tiba-tiba, tanah bergetar hebat. Suara gemuruh keras dan berat terdengar dari kejauhan.
“Ada apa itu, Lima?” tanya Dani panik.
Wajah Lima yang tadinya ceria berubah tegang. “Oh tidak! Itu Tyrannosaurus Rex! Dia sangat teritorial dan penciumannya tajam!” bisik Lima, matanya terbelalak. “Dia tidak suka ada orang asing di wilayahnya!”
Bbinatang purba besar dengan gigi tajam seperti belati muncul dari balik pohon raksasa. T-Rex itu mengaum. Raungannya yang memekakkan telinga membuat Dani merasa takut dan terkejut, sampai lututnya lemas.
“Kita harus lari! Cepat, Dani, cepat!” teriak Lima sambil menarik tangan Dani sekuat tenaga. Mereka mulai berlari sekencang-kencangnya.
Halaman 7
Mereka berlari menuju jam kristal, yang tampak berkilauan di kejauhan. T-Rex mengejar mereka, langkahnya sangat berat dan menggetarkan tanah. Setiap langkah T-Rex membuat tanah bergetar hebat, lumpur dan batu kecil terpental. Dani merasa jantungnya berdebar kencang, seperti genderang perang.
“Cepat, Dani, cepat! Kita harus sampai sebelum dia mencapai kita!” desak Lima, napasnya tersengal. “Dia semakin dekat!”
Dani bisa merasakan napas panas T-Rex di belakang lehernya. Saat mereka melompat ke arah jam, T-Rex mengaum keras sekali, raungannya terdengar seperti petir yang menyambar di telinga Dani. Udara bergetar hebat, dedaunan berjatuhan dari pohon. Jam kristal itu tiba-tiba bersinar sangat, sangat terang, cahayanya hampir membutakan mata Dani. T-Rex mengayunkan cakarnya yang besar, tapi sudah terlambat. Kukunya yang tajam hanya menyentuh kehampaan, seolah Dani dan Lima lenyap ditelan cahaya.
Halaman 8
Ketika Dani membuka matanya lagi, dia sudah berada di gua yang sama. Jam kristal itu kembali tenang, cahayanya meredup seperti semula. Lima berdiri di sampingnya, terengah-engah dan menopang lututnya.
“Kita berhasil! Syukurlah kita tidak terjebak di sana selamanya!” kata Lima lega, mengusap dahinya.
“Terima kasih, Lima! Itu petualangan yang… menakjubkan!” kata Dani, napasnya masih memburu. “Aku tidak akan melupakan ini seumur hidupku!”
Lima tersenyum. “Ingat, Dani, waktu itu kuat dan rapuh. Manfaatkan setiap detik, dan jangan pernah meremehkannya. Setiap momen adalah keajaiban.” Lima perlahan menghilang, hanya menyisakan kilauan kecil di udara, seolah dia adalah bagian dari cahaya itu sendiri.
Halaman 9
Dani keluar dari gua dengan perasaan takjub dan pengalaman yang tak terlupakan. Dia telah mengalami petualangan yang luar biasa, menghadapi bahaya dan belajar pelajaran penting. Dia sekarang tahu bahwa waktu itu berharga, setiap detik adalah hadiah yang tak tergantikan. Dani akan selalu menghargai setiap momen dalam hidupnya.
Dia pulang ke rumahnya dengan senyum lebar, tidak sabar menceritakan petualangannya kepada siapa pun yang mau mendengarkan. Dia juga tahu bahwa sains bisa membawa kita ke petualangan yang tak terduga dan pelajaran hidup yang berharga. Dani siap untuk petualangan sains selanjutnya!
***