Hai, Sahabat KKPK!
Rubrik Pena Sahabat KKPK kembali lagi, nih! Mari kita baca cerita karya Rasyita Husna Al Khoiriyah, yang berjudul “Patah”. Cerita ini merupakan cerita terpilih Kompetisi Menulis Cerita Pendek “My Holiday Journal” yang diadakan KKPK Mizan. Jika Sahabat KKPK suka cerita ini, silakan sapa Raissa lewat akun IG @ husna_al_k. Selamat membaca!
Patah
Oleh Rasyita Husna Al Khoiriyah
Rasyita Husna
Sumber: KKPK Mizan
Liburan sekolah kali ini berbeda. Aku dan keluarga pindah rumah ke Solo. Awalnya aku tidak setuju karena aku sudah sangat nyaman di lingkungan tempat tinggalku yang dulu di Jakarta. Namun, Ibu selalu memberi nasihat positif untukku dan adikku.
Tanggal 27 Juni kami sampai di Solo. Aku membantu Ibu membongkar kardus yang berisi barang-barang. Di sini aku belum memiliki teman. Aku juga terkendala dalam bahasa.
Keesokan harinya, saudara di dekat rumahku sedang hajatan, dan tiba-tiba aku diminta menjadi “patah”.
Aku kaget.
”Enggak. Aku enggak mau tulangku dipatahin!” teriakku.
Ibu tertawa terbahak-bahak lalu menjelaskan. “Bukan, Nak. Maksud Budhe tadi, jadi pengiring kecil pengantin.”
Aku malu. Sampai di tempat hajatan, ternyata aku tidak sendiri. Ada satu orang lagi keponakan dari mempelai wanita. Namanya Rara. Dia seumuran denganku, sekaligus teman pertamaku di sini. Karena tahu bahwa aku tidak bisa berbahasa Jawa, Rara mengajakku ngobrol dalam bahasa Indonesia, dengan logat Jawa-nya yang lucu. Dia bercerita bahwa tugas kami sangat mudah, yaitu hanya menemani pengantin dan sesekali mengipasinya. Karena keasyikan ngobrol, kami sampai tidak mendengar penata rias yang memanggil kami.
Rasyita Husna Memakai Baju Adat Solo
Sumber: Dokumentasi Rasyita
“Wooo … lha ngobrol wae. Ayo, Ndhuk, Cah Ayu, sini didandani dulu!”
Kami pun tertawa. Aku dan Rara didandani adat Solo. Aku yang biasanya pecicilan harus disanggul dan memakai pakaian kebaya yang jalannya harus pelan-pelan mengikuti jalan pengantin.
Aku menjadi sedikit tahu proses upacara pernikahan adat Jawa. Meski prosesnya panjang, kata ibuku, acara ini memiliki makna dan doa baik untuk calon pengantin dan keluarganya. Tentunya ini menjadi pengalaman baru yang berarti bagiku.