Pengalaman Pertamaku Merayakan Idul Fitri di Polandia

January 20, 2023

Pengalaman Pertamaku Merayakan Idul Fitri di Polandia

Chalwa Shabrina Fajriani (Pemenang Giveaway Catatan Hari Raya KKPK)

Halo semuanya perkenalkan namaku Aya. Disini aku akan bercerita tentang pengalamanku merayakan Idul Fitri di Polandia, tepatnya di kota Gdansk. Setelah menjalankan puasa sebulan penuh tibalah saat lebaran, hari yang sangat kutunggu-tunggu. Hari Senin tanggal 2 Mei 2022 aku dan keluargaku harus bangun pagi sekali. Setelah shalat shubuh ibuku langsung menyiapkan makanan untuk menyambut para tamu, ada beberapa tamu dari Indonesia yang akan datang. Hari itu ibu membuat masakan khas Indonesia, yaitu mie ayam, bakso dan pastel, disamping itu ibu juga membuat beberapa kue khas lebaran seperti kue putri salju dan kue kacang, selain itu juga ada kue bolu coklat dan bolu pisang. Sekitar jam empat pagi ibu membangunkanku dan adik laki-laki ku untuk segera sholat shubuh dan mandi. Sebelum berangkat shalat Idul Fitri, kami sekeluarga sarapan dahulu menikmati mie ayam dan bakso bikinan ibu, menurutku rasanya sangat enak nggak kalah dengan rasa mie bakso di tanah air.

Waktu sudah menunjukan pukul sembilan. Aku dan keluargaku sudah siap dengan memakai pakaian terbaik yang kami bawa dari Indonesia, aku dan adikku tidak dibelikan baju baru lebaran kali ini. Sebelum berangkat kami berfoto bersama, sebagai kenangan, ya mungkin berfoto di hari lebaran adalah hal yang wajar bukan?

Waktu di handphone sudah menunjukkan pukul 09.15. kami pun segera berangkat, hanya lima belas menit perjalanan dari rumah ke masjid. Oh ya disini sholat ied dimulai pada jam 10.00. mengapa siang baru mulai, alasannya karena masjid di kota Gdansk ini satu-satunya masjid yang digunakan untuk sholat Idul Fitri bagi umat Islam yang ada di tiga kota (three cities) dan wilayah sekitarnya, itulah mengapa sholat ied dimulai sekitar pukul 10.

Saat kami tiba di jalan depan masjid, terlihat sangat ramai sampai jalanan sedikit macet, para jamaah terus berdatangan dari berbagai wilayah. Terdengar suara takbiran berkumandang dari dalam masjid dan kami pun berjalan memasuki halaman masjid, para jamaah sudah memenuhi halaman tersebut, disebelah kanan, kiri, dan depan masjid digelar karpet untuk tempat sholat, mereka tinggal memilih tempat dimana yang mereka suka. Kami memilih untuk sholat ied di dalam masjid. Masjid ini terdiri dari dua lantai, lantai atas diperuntukkan bagi jamaah perempuan dan lantai bawah untuk jamaah laki-laki. Bapak dan adikku di lantai bawah aku dan ibuku naik ke lantai atas, jadi kami berpisah tempat. Sampai diatas jamaah sudah hampir penuh, aku dan ibuku mengambil tempat di baris agak belakang dan disitu ibuku bertemu dengan mbak Vivi mahasiswa asal Indonesia yang sudah kami kenal sebelumnya. Aku dan ibu pun menghampirinya, duduk sambil menunggu sholat dilaksanakan.

Waktu menunjukan pukul 10 lebih beberapa menit sholat Idul Fitri dilaksanakan, dipimpin oleh Imam yang berasal dari Turki, kemudian dilanjutkan dengan khutbah Idul Fitri, perlu teman-teman ketahui khutbah disini dalam tiga Bahasa yaitu Bahasa Arab, Polandia, dan Inggris. Selesai sholat para jamaah saling bersalaman dan mengucapkan “ied Mubarak”. Setelah itu banyak orang yang membagikan coklat,,permen, kue, dan ada beberapa yang membagikan balon dan terompet. Aku dan adikku menerima banyak coklat, permen, termasuk balon dan terompet. Inilah yang berbeda dengan yang ada di Indonesia, seru juga nih kataku.

Di luar masjid ta’mir menyediakan air minum dan snack, para jamaah dipersilahkan untuk menikmatinya. Di halaman masjid banyak anak yang bermain. Ada yang main balon, terompet, bahkan terlihat ada anak-anak yang mandi bola. Mereka bermain dengan gembira, berlari kesana-kemari, ramai sekali. Para jamaah banyak yang tidak langsung pulang, mereka ada yang berfoto-foto, ngobrol dengan teman atau kenalan baru, kamipun tak ketinggalan berfoto sekeluarga di depan masjid. Sekitar dua puluh menit kemudian kamipun pulang bersama para tamu yang akan datang kerumah menikmati hidangan yang sudah ibu siapkan. Itulah pengalaman pertamaku berlebaran di negeri orang.

Leave a comment

Related Posts

Mengapa Oktober Ditetapkan sebagai Bulan Bahasa?
Sejarah Bulan Bahasa Ilustrasi Bulan Oktober (https://www.pexels.com) Memasuki bulan Oktober, gaung Bulan Bahasa mulai nyaring dibicarakan di berbagai tempat, seperti sekolah dan perpustakaan. Biasanya, di…
Read More
My Holiday Journal – Ecobrick Kursi Teras
Hai, Sahabat KKPK! Mari kita baca cerita dari rubrik Pena Sahabat KKPK karya Zakia Nirmala, yang berjudul “Ecobrick Kursi Teras”. Cerita ini merupakan cerita terpilih…
Read More
My Holiday Journal – Patah
Hai, Sahabat KKPK! Rubrik Pena Sahabat KKPK kembali lagi, nih! Mari kita baca cerita karya Rasyita Husna Al Khoiriyah, yang berjudul “Patah”. Cerita ini merupakan…
Read More
My Holiday Journal – ala Lu’lu’a Azkiya
Hai, Sahabat KKPK! Rubrik Pena Sahabat KKPK kembali lagi, nih! Mari kita baca cerita karya Lu’lu’a Azkiya. Cerita ini merupakan cerita favorit Kompetisi Menulis Cerita…
Read More
My Holiday Journal – Keliling Dunia dalam Satu Hari
Hai, Sahabat KKPK! Mari kita baca cerita dari rubrik Pena Sahabat KKPK karya Raissa Huwaida Mumtaaz, yang berjudul “Keliling Dunia dalam Satu Hari”. Cerita ini…
Read More
Puas Makan, Setelah Berpuasa
Puas Makan, Setelah Berpuasa Oleh: Rheda (Pemenang Giveaway Catatan Hari Raya KKPK) Waah, Alhamdulillah, setelah berpuasa 1 bulan, akhirnya hari kemenangan pun tiba. Ketupat, Opor…
Read More