Beribu kisah dibulan puasa

January 20, 2023

Beribu kisah dibulan puasa

Nabila Irhami (Pemenang Giveaway Catatan Hari Raya KKPK)

Ramadhan adalah bulan yang paling ditunggu-tunggu termasuk aku, banyak hal yang memorize. Aku mudik ke kota Garut dengan menaiki mobil pribadi, saat puasa disana aku dan saudaraku punya cara asyik untuk ngabuburit.

Di Garut aku selalu bermain bersama saudara-saudaraku yang bernama Qonita yang seumuran denganku, Emil, Damar adiknya Qonita, dan Ilma adikku. Biasanya kita bermain di rumah Emil, aku dan saudaraku sering main boneka-bonekaan, menyusun cup kopi menjadi menara atau tembok cina, perang-perangan, bermain peran, camping-campingan, berenang, main Minecraft, jalan-jalan ke sawah sambil beli takjil, atau bahkan menonton TV. Aku dan Qonita menjadi tim untuk melawan tim Emil dan Damar berperang memakai bantal sofa, kami saling beradu dan mempertahankan bantal yang ada di benteng masing-masing agar tidak dicuri. Sementara adikku Ilma dia netral jadi diam saja,  terkadang ada saja yang menangis karena tak sengaja terpukul bantal seketika kami menghentikan permainan. Sama seperti tim sebelumnya namun kami berperan menjadi ratu atau pemimpin sebuah kerajaan, sedangkan Emil menjadi musuh kami dan Damar menjadi penasehat atau assistennya. Adikku hanya menjadi pembantu kami, kami bermain peran layaknya kerajaan sungguhan.

Kadang-kadang kita membantu Emak di warung, kami memanggil nenek dengan Emak. Mengisi bungkus plastik kecil dengan tepung terigu atau gula pasir sampai-sampai bermain bahkan mengenai baju, menyusun barang jualan yang terkadang disusun menjadi bangunan, dan membantu Emak mengambilkan barang jualan yang berada di tempat berbeda. Aku masih ingat ketika menggeledah kasir Emak, disana rupanya ada uang-uang tahun 1900 an. Karena sudah tidak bisa dipakai untuk alat jual beli, Emak memberikan uang logam tersebut kepada kami. Ada berbagai macam jenis, ukiran uang, sampai nominal koin receh yang berbeda, agar adil Aku dan Qonita membagi dua uang logam tersebut. Aku suka benda-benda unik dan kecil seperti uang kuno untuk dikoleksi. Selain diwarung kami juga sebelum lebaran selalu membuat kue kering, Aku dan saudaraku yang lain membantu Mamahnya Emil atau aku panggil Uwa. Mulai dari membuat kue coklat berisi remahan biskuit bubuk sampai kue berbentuk anjing.

Pada malam takbiran langit dipenuhi petasan dan takbir dari berbagai mesjid, aku dan saudaraku bermain kembang api ada juga yang petasan. Keesokanya kami sekeluarga pergi ke masjid untuk sholat ied, saling bermaaf-maafan. Mengunjungi kerabat, makan bersama, dan tidak lupa angpau hehe. Terakhir ziarah ke kuburan sebelum akhirnya mudik ke Tasikmalaya, keluarga Bapakku.

Leave a comment

Related Posts

Mengapa Oktober Ditetapkan sebagai Bulan Bahasa?
Sejarah Bulan Bahasa Ilustrasi Bulan Oktober (https://www.pexels.com) Memasuki bulan Oktober, gaung Bulan Bahasa mulai nyaring dibicarakan di berbagai tempat, seperti sekolah dan perpustakaan. Biasanya, di…
Read More
My Holiday Journal – Ecobrick Kursi Teras
Hai, Sahabat KKPK! Mari kita baca cerita dari rubrik Pena Sahabat KKPK karya Zakia Nirmala, yang berjudul “Ecobrick Kursi Teras”. Cerita ini merupakan cerita terpilih…
Read More
My Holiday Journal – Patah
Hai, Sahabat KKPK! Rubrik Pena Sahabat KKPK kembali lagi, nih! Mari kita baca cerita karya Rasyita Husna Al Khoiriyah, yang berjudul “Patah”. Cerita ini merupakan…
Read More
My Holiday Journal – ala Lu’lu’a Azkiya
Hai, Sahabat KKPK! Rubrik Pena Sahabat KKPK kembali lagi, nih! Mari kita baca cerita karya Lu’lu’a Azkiya. Cerita ini merupakan cerita favorit Kompetisi Menulis Cerita…
Read More
My Holiday Journal – Keliling Dunia dalam Satu Hari
Hai, Sahabat KKPK! Mari kita baca cerita dari rubrik Pena Sahabat KKPK karya Raissa Huwaida Mumtaaz, yang berjudul “Keliling Dunia dalam Satu Hari”. Cerita ini…
Read More
Puas Makan, Setelah Berpuasa
Puas Makan, Setelah Berpuasa Oleh: Rheda (Pemenang Giveaway Catatan Hari Raya KKPK) Waah, Alhamdulillah, setelah berpuasa 1 bulan, akhirnya hari kemenangan pun tiba. Ketupat, Opor…
Read More